Tentara Pembebasan Papua Barat – Organisasi Papua Mereka (TPNPB-OPM) mengaku telah melakukan penyerangan terhadap TNI-Polri di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Hal itu diungkapkan melalui siaran pers oleh Juru Bicara TPNPB-OPM yaitu Sebby Sambom, berdasarkan laporan dari Komandan Battalyon Wesem Napianus Kerebeya dan Yotam Bugiangge.
“Pasukan TPNPB di bawah pimpinan Napianus Kerebeya dan Yotam Bugiangge telah melakukan serangan selama tiga hari berturut-turut terhadap militer dan polisi Indonesia di Kenyam dan telah berhasil menembak 7 anggota TNI,” ucap Sebby Sambom.
“Hal ini telah dilaporkan langsung oleh Eks Anggota TNI yang sekarang bergabung ke TPNPB yaitu Yotam Bugiangge langsung dari Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga-Papua pada hari Senin tanggal 29 Mei 2023,” tambah Sebby.
Sebby Sambom menyampaikan bahwa penyerangan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 26, 27, dan 29 Mei 2023.
Penyerangan pada Tanggal 26 dan 27 Mei 2023
Sebby menjelaskan jika pada tanggal 26 Mei 2023 pasukan TPNPB telah melakukan penyerangan pertama ke pos penjagaan di Lampung Nogolait.
“Pertama, kami serang pos penjagaan di Nogolait dan menembak 3 orang anggota TNI dengan ukuran pas sasaran, dan kami juga telah menembak mobil brimob rintis Tambora, kaca depannya hancur. Kemudian yang luka-luka kami belum pastikan, hal tersebut kami lakukan pada tanggal 26 Mei 2023,” jelas dia.
Kemudian pada hari Sabtu (27/5/2023) lanjut Sebby, TPNPB telah menembak sebuah helikopter di Kali Dibini sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
“Dalam serangan ini, kami menembak helikopter milik TNI ketika sedang memantau posisi kami TPNPB dari atas udara, militer Indonesia lakukan serangan udara,” tuturnya.
Menurutnya, serangan melalui udara oleh TNI merupakan wujud balas dendam atas penembakan yang telah dilakukan TPNPB pada 26 Mei 2023.
“TNI langsung menyiram peluru dari udara sehingga kami pasukan TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma membalas tembakan terhadap helikopter sebanyak 15 peluru dan membuat helikopter tersebut kembali ke Ibu Kota Kenyam,” kata Sebby.
Penyerangan pada Tanggal 29 Mei 2023 di Pos Koramil Nduga
Tak berhenti di situ, dua hari kemudian TPNPB kembali melakukan serangan kepada TNI-Polri pada hari Senin (29/5/2023) siang. Pada hari ketiga ini, dikatakan bahwa TPNPB melakukan penyerangan ke Pos Koramil Nduga di Kenyam sekitar pukul 12.08 WIT.
“Tidak ada yang membalas tembakan sampai berapa menit kemudian bantuan Brimob dari koteka yang datang untuk membalas tembakan dan kami langsung bergeser ke kampung Nogolait,” jelas dia.
Sebby menyebut, kontak tembak tersebut berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa rumah warga juga turut hancur akibat roket balistik yang digunakan oleh TNI-Polri.
“Pihak TNI/Polri menggunakan roket/balistik. Kampung Nogolait menjadi sasaran, rumah warga juga ikut hancur. Baku tembak terus dilakukan hingga pukul 3 sore baru berhenti,” ungkapnya.
“Dalam laporan ini, Yotam Bugiangge melaporkan bahwa mereka telah menembak anggota TNI/Polri, 7 orang tewas dan pihak pasukan TPNPB dipastikan tidak ada korban dalam baku tembak siang ini,” lanjut Sebby.
Sebby Sambom menyebutkan jika didalam laporan itu Yotam Bugiangge menegaskan tidak akan berhenti berperang hingga kemerdekaan Papua Barat diakui.
“Kami tidak akan berhenti perang hingga Indonesia akan mengakui hak kemerdekaan Republik Papua Barat,” ujarnya seperti yang ditegaskan oleh Yotam Bugiangge.
Nah, itulah penjelasan mengenai OPM yang mengklaim telah menembak 7 anggota TNI di Nduga. Hal tersebut diungkapkan melalui siaran pers oleh Juru Bicara TPNPB-OPM yaitu Sebby Sambom, berdasarkan laporan dari Komandan Battalyon Wesem Napianus Kerebeya dan Yotam Bugiangge.
