30.1 C
Jakarta
Tuesday, July 23, 2024

Serangan dari Al-Shabab Telah Membunuh 54 Tentara Uganda

Presiden Uganda, Yoweri Museveni telah mengumumkan kematian 54 tentara Uganda dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok Al-Shabab. Para pasukan tersebut diserang di pangkalan yang menampung pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia.

Pernyataan Museveni dirilis pada Sabtu (3/6/2023), setelah kelompok Al-Shabab menyerbu pangkalan di Bulamarer. Lokasi tersebut berjarak 130 kilometer dari barat daya ibu kota Somalia, Mogadishu.

Pangkalan Militer Berhasil Dikuasai Kembali oleh Pasukan Uganda

Kelompok Al-Shabab sendiri mengklaim telah melakukan serangan bom bunuh diri pada 26 Mei 2023 dan telah menewaskan 137 tentara. Presiden Uganda Museveni mengatakan jika Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF) telah merebut kembali pangkalan itu dari kelompok bersenjata yang terkait dengan al-Qaeda tersebut.

“Tentara kami telah menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dan mengatur ulang diri mereka sendiri, sehingga pangkalan itu direbut kembali pada Selasa (30/4/2023),” ucap Museveni pada Sabtu (3/6/2023) waktu setempat, dilansir dari Al Jazeera.

Museveni pada pekan lalu mengatakan bahwa ada korban dari Uganda. Walaupun begitu, dia tidak memberikan rincian yang lebih lanjut mengenai serangan terhadap pasukannya yang bertugas di Misi Peralihan Uni Afrika di Somalia (ATMIS).

Al-Shabab Masih Bisa Melancarkan Serangan di Wilayah Somalia

Al-Shabab telah berjuang sejak tahun 2006 dengan tujuan menggantikan pemerintah Somalia yang didukung negara-negara Barat. Pada Agustus 2023, serangan intensif pemerintah dimulai setelah kemenangan pemilihan Presiden Hassan Sheikh Mohamud.

Hal ini membuat arahan untuk mengerahkan perlawanan ke kelompok teroris itu semakin intens. Akan tetapi, Al-Shabab masih mampu untuk melancarkan serangan signifikan terhadap pemerintah, bisnis, dan militer.

Bahkan, serangan itu juga sesekali mengenai negara tetangga Kenya yang merupakan bagian dari pembalasan atas pengiriman pasukan Nairobi. ATMIS, yang memiliki 22 ribu tentara telah membantu pemerintah federal Somalia dalam perangnya melawan Al-Shabab sejak tahun 2022.

Popularitas Al-Shabab di Somalia Meningkat Akibat Media

Meskipun Al-Shabab telah menyebarluaskan propagandanya melalui berbagai media, sebagian besar keterlibatannya dengan warga Somalia di daerah pedesaan dilakukan secara tatap muka atau melalui siaran radio.

Secara tatap muka, kelompok ini mengadakan seminar mengenai keagamaan dan pertemuan masyarakat tentang hal-hal seperti distribusi biji-bijian dan ternak. Kelompok ini juga mengoperasikan stasiun radionya sendiri yaitu Radio Andalus.

Radio ini dioperasikan menggunakan stasiun relai dan peralatan lain yang disita dari stasiun radio swasta, termasuk BBC. Al-Shabab mulai membuat film propaganda di awal kampanyenya melawan pasukan Ethiopia yang diproduksi oleh sayap medianya yaitu Yayasan Media al-Kataib, tulis Sage Journals.

Nah, itulah penjelasan mengenai serangan dari Al-Shabab yang telah membunuh 54 tentara Uganda. Para pasukan tersebut diserang di pangkalan yang menampung pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles