Pasukan Israel menyerbu kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel pada Rabu (7/6/2023). Akibatnya ada 6 orang yang terluka, termasuk tiga diantaranya mengalami luka tembak akibat serangan tentara Israel.
Seorang saksi mengatakan kepada Reuters, konvoi besar militer Israel tiba di kota Ramallah yang merupakan pusat pemerintahan Palestina. Kedatangan Israel mendorong ratusan warga untuk berkumpul dan melakukan perlawanan kepada Israel.
Para pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat kejut, gas air mata ke arah pemuda Palestina. Sementara itu, warga Palestina melemparkan batu dan bom molotov.
Israel Menghancurkan Rumah Pelaku Pengeboman Yerusalem
Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jika enam orang yang terluka sudah dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan. Hal itu juga termasuk tiga orang yang menderita luka tembak.
Seorang jurnalis juga dikabarkan mengalami luka tembak akibat serangan dari pasukan Israel. Kabar ini mengingatkan kembali pada insiden yang telah menewaskan jurnalis Al Jazeera yaitu Shireen Abu Akleh ketika meliput serangan Israel di Jenin.
Menurut pernyataan dari Israel, pasukan yang dikerahkan ke Ramallah ditujukan untuk menghancurkan kediaman teroris yang melakukan serangan bom di Yerusalem pada bulan November 2022.
Serangan tahun lalu itu mengakibatkan 2 orang tewas dan 14 lainnya terluka. Pada saat itu, polisi Israel mengatakan ada bom rakitan yang dipasang di dua halte bus, yakni di dekat pintu keluar kota dan di persimpangan menuju pemukiman.
“Penghancuran rumah para pejuang adalah hukuman kolektif yang termasuk dalam kejahatan perang yang dilakukan oleh pendudukan terhadap rakyat kami,” kata Abdel Fattah Dola dari partai Fatah Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dilansirdari Al Arabiya.
Israel Kerahkan 100 Kendaraan Tempur ke Ramallah
Terkait serangan pada Rabu, kantor berita Palestina WAFA mengatakan ada sekitar 100 kendaraan tempur Israel yang terlibat dalam operasi tersebut. Kantor berita itu juga menambahkan, Sumrein ditembak di bagian kepala dengan peluru karet. Jurnalis tersebut sedang di rawat di rumah sakit.
“Sekitar pukul 05.30 (waktu setempat), tentara menyelesaikan penghancuran rumah Froukh, menghancurkannya dari dalam karena lokasinya di lantai pertama sebuah bangunan berlantai empat yang menggusur orang tua dan empat saudara perempuannya yang tinggal di apartemen,” kata WAFA.
WAFA juga menjelaskan jika Froukh ditangkap pada bulan Desember karena diduga terlibat dalam pengeboman di Yerusalem.
Israel Sebut Menghancurkan Setiap Rumah Pelaku Terorisme adalah Suatu Tindakan Pencegahan
Dilansir dari Reuters, Israel mengatakan bahwa kebijakan untuk menghancurkan rumah-rumah pelaku terorisme adalah suatu hukuman dan tindakan pencegahan untuk setiap penyerangan potensial.
Operasi di Ramallah terjadi beberapa jam setelah utusan Amerika Serikat (AS) untuk Palestina, Hady Amr bertemu dengan pejabat senior otoritas Palestina yaitu Hussein Al-Sheikh.
Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel semakin meningkat selama setahun terakhir. Hal ini tak lepas dari pasukan Israel yang mengintensifkan serangan militernya ditengah rentetan serangan jalanan oleh warga Palestina di berbagai kotanya.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa setidaknya ada 158 warga Israel yang tewas dalam serangan pasukan Israel, terhitung sejak Januari 2023. Sementara dalam periode yang sama, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan 20 warganya serta dua warga negara asing tewas dalam serangan Palestina.
Nah, itulah penjelasan mengenai pasukan Israel yang menyerbu kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel pada Rabu (7/6/2023). Akibatnya ada 6 orang yang terluka, termasuk tiga diantaranya yang mengalami luka tembak akibat serangan tentara Israel.
