29 C
Jakarta
Friday, July 26, 2024

Inilah 3 Perbedaan Antara Pusing dan Sakit Kepala

Pusing dan sakit kepala merupakan kondisi yang cukup sering dialami oleh semua orang. Kedua perasaan tidak enak pada kepala tersebut muncul dari sebab yang berbeda-beda dan pastinya memiliki intensitas yang tidak sama. Bahkan, pusing dan sakit kepala dapat disebabkan oleh hal-hal yang sepele hingga kondisi yang berat. Mungkin kamu sering menyamakan antara keduanya.

Hal tersebut dianggap lumrah karena pada masyarakat awam, pusing juga dikorelasikan dengan sakit yang ada di kepala. Namun, secara medis ternyata keduanya berbeda. Keduanya pun tidak hanya berbeda dari sudut pandang pengertiannya saja. Penasaran? Yuk, langsung saja belajar memahami perbedaan antara pusing dan sakit kepala berikut dibawah ini:

Keduanya Mengandung Pengertian yang Berbeda

Ilustrasi Sakit Kepala

Secara tegas, pusing dan sakit kepala memiliki pengertian yang berbeda. Dilansir dari Everyday Health, pusing diartikan sebagai sensasi yang dirasakan tubuh atau organ tubuh yang tidak normal seperti biasanya. Hal ini diungkapkan oleh Roderick Spears seorang ahli saraf dari Penn Medicine di Philadelphia.

Sementara itu, sakit kepala merupakan rasa sakit (nyeri) yang terasa intens dan menetap di dalam kepala atau wajah. Orang yang mengalami sakit kepala belum tentu merasakan pusing. Namun, di sisi lain pusing (perasaan tidak stabil pada tubuh) dapat menimbulkan sakit kepala akibat beban stres dan panik yang tiba-tiba dirasakan oleh si penderita.

Disini tentunya kamu sudah mulai paham perbedaan mendasar antara pusing dan sakit kepala. Jika pusing merupakan sensasi indrawi dan organ pada tubuh manusia, dan sakit kepala merupakan rasa sakit atau nyeri intens yang menetap di dalam kepala atau wajah.

Memiliki Penyebab yang Berbeda

Ilustrasi Pusing

Menurut laman Mayo Clinic, beberapa penyebab pusing yang paling umum adalah:

  • Masalah telinga bagian dalam yang menyebabkan vertigo atau sensasi berputar.
  • Indra penglihatan yang salah menginformasikan kondisi lingkungan ke otak. Hal ini sering dihubungkan dengan mabuk perjalanan.
  • Gangguan pada saraf sensorik.
  • Infeksi yang terjadi pada saraf vestibular, di mana hal ini menyebabkan sensasi melayang dan berputar secara intens, bahkan bisa menyebabkan pingsan.
  • Tekanan darah yang sangat rendah
  • Sirkulasi darah dan oksigen yang buruk.
  • Gangguan neurologis yang berdampak pada hilangnya keseimbangan tubuh.
  • Anxiety atau gangguan panik dan kecemasan berlebih.
  • Turunnya kadar zat besi dan hemoglobin dalam darah.
  • Kondisi cuaca panas dan kurangnya asupan air bagi tubuh.
  • Rendahnya kadar gula dalam darah seseorang.
  • Keracunan gas karbon monoksida.
  • Efek samping dari terapi medis atau pengobatan.

Di sisi lain, sakit kepala intens dapat disebabkan oleh:

  • Infeksi atau penyakit yang terjadi di dalam otak.
  • Respons tubuh dalam menangkal flu dan virus lainnya.
  • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol atau makanan yang menaikkan tekanan darah.
  • Stres atau perasaan tertekan akibat lingkungan.
  • Kondisi depresi yang mulai memengaruhi fisik.
  • Perbedaan tekanan udara ketika seseorang naik pesawat.
  • Gangguan tidur.
  • Kebergantungan pada obat pereda nyeri.
  • Benturan yang mengakibatkan cedera pada kepala atau wajah.
  • Kondisi medis khusus misalnya tumor, kanker, dan penyakit berat yang terjadi di otak.

Ketika merasakan pusing atau sakit kepala secara intens dan menetap dalam waktu yang lama, sebaiknya penderita memeriksakan diri ke dokter. Hal ini wajib dilakukan mengingat penyebab dari pusing dan sakit kepala yang sangat banyak. Dokter akan mendiagnosis dan melakukan beberapa tes atau pemeriksaan terkait pusing dan sakit kepala yang dialami oleh pasien.

Perbedaan dari Jenis dan Pengelompokannya

Ilustrasi Konsultasi ke Dokter

Ternyata pusing dan sakit kepala juga memiliki jenis yang berbeda-beda. Beberapa jenis pusing, misalnya:

  • Vertigo atau sensasi berputar akibat gangguan keseimbangan pada tubuh manusia. Umumnya, vertigo tidak menyebabkan rasa nyeri intens di kepala. Namun, bisa jadi seseorang mengalami stres ketika terserang vertigo secara mendadak dan panik tersebut yang menyebabkan sakit kepala.
  • Panik dan kecemasan berlebih yang mampu memicu sensasi melayang, nyaris pingsan, berputar, dan kekacauan indra penglihatan seseorang. Pandangan terang dan berkunang-kunang pun masuk ke dalam kondisi pusing.
  • Jenis lainnya yang berkaitan dengan sensasi indrawi di tubuh manusia.

Adapun, beberapa jenis sakit kepala misalnya:

  • Sakit kepala primer: Rasa sakit atau nyeri di kepala tanpa adanya kelainan di dalam otak dan sekitarnya. Jenis ini umum dijumpai pada sakit kepala tegang akibat stres atau beban pikiran.
  • Sakit kepala sekunder: Rasa nyeri atau sakit di kepala akibat kelainan medis yang ada di dalam otak dan sekitarnya. Contoh dalam hal ini adalah gangguan pembuluh darah, tekanan cairan di dalam otak, dan gangguan pada otot leher atau wajah.
  • Trigeminal Neuralgia: Nyeri kronis yang terjadi secara singkat, biasanya disebabkan oleh gangguan pada saraf-saraf wajah yang menghantarkan sensasi ke otak.

Tentunya dengan berbagai perbedaan yang ada, perawatan atau pengobatan pada pusing dan sakit kepala juga pastinya berbeda. Kamu tidak boleh minum obat sembarangan sebelum diketahui apa penyebab utama dari pusing dan sakit kepala yang dialami. Bahkan, dalam kasus khusus, pusing dan sakit kepala pun dapat berhubungan dengan kondisi kejiwaan seseorang.

Nah, itulah penjelasan mengenai 3 tips perbedaan antara pusing dan sakit kepala. Sampai di sini, kamu sudah belajar tentang perbedaan pusing dan sakit kepala yang sering kali di samakan oleh banyak orang.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles